Selama Pandemi COVID-19, Facebook memperluas Inisiatif terhadap Teknologi Augmented Reality (AR) berbasis AI dengan Realitas Interaksi Virtual Yang Meningkat, Perusahaan seperti Reality Labs bertujuan untuk mengembangkan Kacamata Ringan yang memungkinkan pemakainya berinteraksi dengan Keluarga atau teman dengan aman dan tetap berhubungan dari Jarak Jauh.
Facebook juga telah mempertimbangkan manfaat Ilmu Interaksi melalui Sistem dari Kacamata 3D untuk membuat Kenyataan tampak lebih Asli, daripada harus terus-menerus melirik Ponsel atau Jam Tangan Pintar Pengguna. Reality Labs terus mengembangkan Mouse dan Antarmuka Pengguna Grafis (GUI) dalam pengaruh terhadap Interaksi Manusia dengan Komputer, misalnya Kacamata AR yang dapat dipakai sepanjang hari, dan mampu beradaptasi dengan Lingkungan Visual Pengguna serta berbagi Informasi yang diminta.
Kacamata ini sangat sesuai dan Ramah untuk para Penggunanya, begitu juga Facebook yang berupaya menjadikan Perangkat ini sebagai Perangkat Pribadi yang aman, Mudah digunakan, dapat diandalkan secara Fungsional, dan nyaman dipakai. Lab telah menyusun serangkaian Prinsip untuk Inovasi yang bertanggung jawab dan membantu memastikan Pengembangan Etika, Prinsip-prinsip ini mencakup Pengguna yang tidak pernah tahu sebab tentang bagaimana suatu Produk berfungsi, dan memberikan Kontrol Tembus Cahaya yang dapat dipahami Pengguna.
1 Dampak Pandemi Pada Teknologi Virtual
Prinsip itu juga Mempertimbangkan semua Kemampuan Pengguna dan Dampak Individu yang berdekatan, serta memprioritaskan Hak Komunitas daripada Keuntungan Komersial. Kacamata ini juga dapat bekerja saat Pengguna sedang mengunjungi kafe, dan secara Otomatis dapat memesan Minuman pilihan Pengguna. Selain itu, Device Assistant dapat mengaktifkan In Ear Monitor (IEM) untuk meredam kebisingan berlebih dari Lingkungan sekitar, Sistem Assistant juga dapat mengakses Daftar Kontak Pengguna untuk melakukan Panggilan tanpa perlu membuka Laptop atau Ponsel Pintar.
Kacamata ini bahkan dapat mengirimkan Pengingat untuk Acara di kalender Pengguna serta memprediksi Rute perjalanan terbaik berdasarkan Kondisi Lalu Lintas. Sebelumnya Perangkat Virtual Reality telah menekankan Perspektif Komputer, dan Kacamata AR ini berfokus pada Aktivitas Pengguna sehari-hari, dengan mengikuti Rutinitas pemakainya. Sistem AR AI juga menambahkan Daftar dengan Bertindak, Belajar, dan merasakan berdasarkan Tindakan sehari-hari, dan Sistem yang paling Inovatif adalah Pilar Teknologi yang dikenal sebagai Input Gesekan Ultra Rendah.
Kacamata AR ini bertujuan untuk mengantisipasi apa yang akan dilakukan pemakainya, Fungsi seperti itu memungkinkan Perangkat untuk memprediksi Gerakan Jari dan mengurangi waktu untuk menindaklanjuti Tugas Pengguna. Kacamata AR kini telah mengangkat Sistem Trifecta AI, Konteks dan Personalisasi untuk menghubungkan Keinginan dan Kebutuhan pemakainya berdasarkan Kebiasaan Pengguna tersebut, dengan memulai Augmented Reality (AR), Facebook Labs juga telah mengungkapkan Rencana untuk Kegiatan Perangkat Lunak AI untuk Perangkat yang dapat digunakan.
2 Berkembangnya Teknologi Virtual
Diproyeksikan sebagai tujuan Jangka Pendek daripada Kacamata AR, Sistem Input berbasis Pergelangan Tangan juga menggunakan AI untuk memprediksi kebutuhan Pengguna, seperti apa yang ingin dilakukan dan kapan ingin melakukannya. Teknologi ini akan Belajar dari Lingkungan pemakainya dan Rutinitas sehari-hari Pengguna, dengan menggabungkan Robotika yang terkait dengan Penelitian Sarung Tangan Haptik Facebook.
Teknologi yang mirip dengan Kacamata AR ini adalah Perangkat yang dapat dikenakan dan dapat dimaksudkan untuk menghemat Kebutuhan Pengguna yang terus-menerus memeriksa Ponsel mereka. Perangkat ini akan diterapkan dengan Kebijakan Keselamatan dan Privasi untuk memastikan Keamanan Pengguna, tetapi Facebook Reality Labs (FRL) telah memilih Pergelangan Tangan sebagai Teknologi untuk tujuan Privasi.
3 Inovasi Sensor Pada Perangkat
Teknologi ini dapat membuat Pemakainya mengaktifkan Perangkat dengan cara menghindari orang lain, dan meningkatkan rasa aman pada Pengguna, tetapi tangan tetap menjadi Alat Utama yang digunakan sebagian besar untuk berinteraksi dengan lingkungan. Teknologi pergelangan tangan juga menyediakan Lokasi yang Ideal dalam hal Aksesibilitas, sehingga Perangkat dapat mencakup semua basis seperti Antena, Baterai, dan Komputasi yang mendukung banyak Sensor.
Teknologi ini akan menyertakan Solusi Elektromiografi (EMG) untuk memastikan masukan yang Jelas, dan EMG memungkinkan Sinyal dari Saraf Tangan dan Jari untuk mengakses ke Perangkat yang dapat dikenakan, sehingga membantu Perangkat untuk mengantisipasi Gerakan yang diinginkan Pengguna. Teknologi FRL adalah Teknologi untuk mendukung Pengguna dalam berinteraksi Langsung dengan Perangkat mereka daripada mengembangkan Perangkat untuk membaca Pikiran.
Sinyal ini menyediakan Sarana Komunikasi yang lebih cepat daripada yang tersedia saat ini dengan mengklik Mouse, Memilih lagu di Ponsel, atau Mengetik di Keyboard Laptop. Awalnya, Perangkat hanya bekerja dari sentuhan pemakainya saja, tetapi di masa mendatang Teknologi FRL bertujuan untuk memungkinkan pemakainya benar-benar memindahkan Objek Virtual dengan Gerakan Jari dan Pergelangan Tangan Mereka.