Menurut Korban kecelakaan Lion Air, Belum waktunya untuk melandaskan 737 MAX terbang kembali. Itu adalah Ketidakpastian Dalam Sarana Untuk Beroperasi, Dari beberapa orang terdekat Korban, Kecelakaan Fatal 737 MAX di Indonesia banyak yang menkritik langkah keputusan Otoritas penerbangan Amerika Serikat. Mereka berkata terlalu cepat mengizinkan Pesawat itu kembali beroperasi.
Pada Hari Rabu, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat telah mencabut larangan penerbangan Pesawat 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia, Setelah dua kecelakaan Fatal yang menewaskan 346 Orang dalam Lima Bulan pada 2018 dan 2019. Dua tahun setelah Pesawat Lion Air Indonesia terjatuh ke dalam Laut Jawa, yang menewaskan 189 Penumpang menurut Saksi Tragedi Fatal itu masih membekas.
Seharusnya Pemerintah Amerika Serikat tidak mencabut perintah penerbangan terlalu cepat, Kata Aris Sugiono yang kehilangan saudaranya dalam kecelakaan itu. Dulu memang banyak yang mengikuti panduan FAA, yang selama beberapa Dekade selalu menjaga keselamatan penerbangan. Tetapi sekarang banyak yang waspada untuk mengikuti Intruksi FAA dari Badan Amerika Serikat tersebut.
Disalahkan karena pengawasan yang melemah dan menurun, Seharusnya FAA tidak hanya melihat Lion Air saja tapi juga Korban penerbangan di Ethiopia. Keluarga Korban kecelakaan Ethiopia mengatakan bahwa mereka merasakan kekecewaan dan kesedihan baru tentang keputusan FAA.
âKeluarga kami sudah tiada, Jadi tidak ada yang perlu ditanyakan lagi kan.â Kata Noise Ryan yang kehilangan suaminya yang berusia 39 Tahun dalam Ethiopia Airlines penerbangan 302. Di Indonesia, Beberapa Orang dan Kerabat yang dirugikan mengatakan, Kenapa Izin lebih cepat dari Kompensasi.
âMengapa Izin penerbangan sudah diberikan sementara urusan dengan Keluarga Korban belum diselesaikan.â Tanya Latief Nurbana, Seorang Pegawai Negeri Sipil yang kehilangan putranya. Dia mengatakan pembayaran Kompensasi dan pengaturan Boeing Community Investmen Fund (BCIF) masih belum diselesaikan.
BCIF mengatakan bahwa penyaluran Dana untuk memberikan dukungan kepada Korban dan Masyarakat yang terkena Dampak, Akan dituntaskan pada Januari 2021. Dalam kecelakaan Fatal tersebut, Sistem Pencegahaan Kemacetan (MCAS), Semua itu dikarenakan oleh Data yang salah dari Sensor Aliran Udara yang berulang kali mendorong Pesawat untuk mendapatkan kendali.
Adita Irawati, Juru Bicara Kementrian Perhubungan Indonesia, Mengatakan Indonesia akan mengizinkan 737 MAX terbang kembali jika FAA mengeluarkan Arahan yang Layak dengan Keadaan. Pelatihan di lapangan untuk Pilot akan dimasukkan juga dalam Proses itu dan waktunya akan tergantung pada kepatuhan Persyaratan.
Sahadi, Kerabat Korban mengatakan, Keuntungan seharusnya tidak menjadi Faktor untuk segera kembali beroperasi, Artinya mereka tidak memprioritaskan keselamatan. Mengingat kesalahan yang pernah terjadi, Itulah penyebab kedua Maskapai tersebut pernah mengalami kecelakacaan Fatal.