Gereja Indonesia memberi Bantuan kepada Korban Bencana Gunung Berapi hingga ke 7.000 Orang di Pusat-Pusat Evakuasi, Mereka juga Waspada Terhadap Bencana Dan Virus Covid-19. Walaupun meningkatkan Kekhawatiran Penularan Covid-19 Gereja Itu mendistribusikan Bantuan kepada Para Pengungsi Letusan Susulan Gunung Berapi Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mayoritasnya beragama Katolik.
Pada Tanggal 29 November di Laporkan tidak ada Korban saat Gunung Berapi itu Meletus, Letusan yang memuntahkan Abu Setinggi 4 kilometer dan memaksa lebih dari 7.000 Orang dari 15 Desa untuk mengungsi dari Rumah Mereka. Kepala Caritas Gereja di Keuskupan Larantuka, Pastor Marianus Dewantoro mengatakan Para Pengungsi telah ditampung di 11 Titik Pusat, Termasuk di Sekolah, Kompleks Gereja dan Gedung Pemerintah dalam Radius 4 Km dari Gunung Berapi.
Gunung Ile Lewotolok yang berdiri di Ketinggian lebih dari 1.400 Meter di atas Permukaan Laut dan memiliki sekitar 21.000 Umat Katolik yang tinggal di dekatnya. Mereka telah membagikan 3.000 Masker, Obat-Obatan, Vitamin, Alas Tidur dan Makanan kepada Para Pengungsi dan mendirikan Posko di Paroki setempat untuk membantu Para Pengungsi.
Dari 21 Desa yang terkena Dampak Letusan, Mengakibatkan Rumah dan Lahan Pertanian tertutup Lapisan Abu. Untungnya, Penduduk setempat meninggalkan Rumah mereka sebelum terjadinya Letusan, Setelah Info Siaga Gunung Berapi di Kabarkan dari Pusat Mitigasi Bencana Vulkanologi dan Geologi.
Bencana Dan Virus

Pastor Dewantoro berkata Sebagian besar Pengungsi adalah Perempuan dan Anak-Anak, Mereka ditampung di tenda-tenda yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Gereja. Dia juga mengatakan Covid-19 juga menyebar di sebagian Tempat tersebut, Sehingga Protokol Kesehatan dan Jarak Sosial selalu diperhatikan.
Dia mengatakan beberapa orang lebih suka tinggal di Hutan terdekat karena mereka Takut Tertular Virus jika berada di Tempat Penampungan. Selain itu mereka membutuhkan lebih banyak Makanan, Masker, Pembersih Tangan, Tikar dan Obat-Obatan. Dia mengatakan keuskupannya Bekerja Sama dengan Caritas Indonesia (Karina), untuk mendistribusikan Bantuan kepada Para Pengungsi.
Pada 12 November, Ketua Karina Pastor Fredy Rante Taruk mengatakan bahwa organisasinya memberikan Bantuan sebisa mungkin kepada Korban dan mereka juga memberikan Bantuan kepada orang-orang yang melarikan diri dari Letusan Gunung Merapi di daerah Magelang, Jawa Tengah. Daerah yang dikenal sebagai tempat Cincin Api Pasifik yang memiliki sekitar 130 Gunung Berapi Aktif di Indonesia dan lebih banyak dari Negara lain di Dunia.
Ribuan orang yang telah dievakuasi saat Gunung Berapi Meletus di Kawasan Timur Indonesia, Kementerian Perhubungan Negara mengatakan, Peringatan Penerbangan telah dikeluarkan setelah Letusan dan Bandara setempat telah ditutup karena Hujan Abu yang terlalu banyak di Wilayah Pulau itu.
Penduduk setempat telah dibawa ke tempat Penampungan, Sedangkan untuk membantu dalam Penyebaran Virus, Para Pejabat meminta Bantuan Masker untuk di Perbanyak. Dilaporkan Abu Vulkanik Besar berjatuhan dari Gunung Setinggi 5.423 Meter, yang merupakan Salah Satu dari Tiga Gunung yang saat ini Meletus di Indonesia bersama Merapi di Pulau Jawa dan Sinabung di Pulau Sumatera. Gunung-Gunung tersebut termasuk Gunung Berapi Aktif di Indonesia untuk saat ini. Pasca Letusan yang Terjadi, Badan Penanggulangan Bencana menyarankan Penduduk Desa dan Pendaki untuk Menjauh dari Kawah Sejauh 4 Km dan tetap Waspada terhadap Bahaya Lahar.