Pada Tahun 1840-an, seekor Burung Misterius ditangkap dalam sebuah Ekspedisi saat Charles Lucien Bonaparte, keponakan Napoleon ke Hindia Timur. Dia menuliskan Ekspedisinya pada Sains, dan menamakannya Burung tersebut Pengicau Alis Hitam, (Malacocincla Perspicillata). Spesies Burung Yang Tidak Pernah Terlihat di Alam Liar lagi, tetapi Burung Pengicau Alis Hitam itu telah ditemukan kembali di Hutan hujan Kalimantan.
Muhammad Suranto, dan Muhammad Rizky Fauzan, secara kebetulan menemukan Seekor burung yang tidak mereka kenali di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Mereka berhasil Menangkap, Memotret, dan melepaskan Burung itu kembali. Mereka juga melaporkan Penemuannya ke Kelompok Pengamat Burung, dan Para ahli dari wilayah tersebut untuk mengkonfirmasi Identitas Burung Pengicau Alis Hitam, dengan memperhatikan Paruh yang kuat, Warna kecoklatan, dan Garis Mata Hitam yang Khas.
Mereka kaget menemukan spesies burung Pengkicau Alis Hitam, yang menurut Para Ahli sudah dibilang Punah, mereka sama sekali tidak menyangka akan menemukan Momen seistimewa itu, mereka pikir hanya menemukan Burung biasa yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Ketidakpastian keberadaan Burung Pengicau Alis Hitam, sulit diprediksi oleh kebingungan tentang kapan dan di mana Spesies Burung pertama dikumpulkan.
Para Ahli Ilmu Burung berasumsi bahwa Naturalis Jerman, Carl Schwaner menemukan Burung itu di Dataran Jawa pada Tahun 1895, Ahli burung Swiss, Johann Buttikofer menunjukkan bahwa Schwaner berada di Kalimantan pada saat burung itu dikumpulkan. Panji Gusti Akbar, dari Kelompok Ornitologi Indonesia Birdpacker, yang merupakan Penulis Utama Makalah yang merinci penemuan kembali burung tersebut, Dia mengatakan, Penemuan Sensasional itu menegaskan bahwa Burung Pengicau Alis Hitam berasal dari Kalimantan Tenggara.
Penemuan itu telah mengakhiri kebingungan selama seabad tentang asal-usulnya, Para Peneliti sekarang juga tahu seperti apa sebenarnya Burung Pengicau Alis Hitam. Lebih dari 1.700 Spesies Burung hidup di seluruh kepulauan Indonesia, dengan banyak Pulau terpencil yang tidak disurvei dengan baik oleh Para Ilmuwan. Meskipun kekayaan Kawasan itu menginspirasi Teori Evolusi, Alfred Russel Wallace, 170 Tahun yang lalu, 5 Spesies Burung Penyanyi baru, dan 5 Subspesies baru tercatat Tahun lalu di Pulau Taliabu, Peleng dan Batudaka, Indonesia.
Siapa yang tahu kekayaan apa lagi yang ada di dalam Hutan hujan Kalimantan, terutama di bagian Pulau Indonesia. kata Akbar, Ahli konservasi berencana, Burung Pengicau Alis Hitam itu tetap bertahan hidup meskipun terjadi Deforestasi besar-besaran di Dataran rendah Kalimantan. Oleh karena itu, kemungkinan besar Habitatnya akan terancam.