Gereja Ikut Mendukung Acara untuk Pendidikan Sekolah di Indonesia, Para Uskup bergabung dengan Para Biarawati dan Calon Pastor dalam Kampanye Olahraga Virtual Selama Sebulan. Kampanye yang bertujuan untuk mengumpulkan Uang akan diberikan ke Sekolah-Sekolah di Pedesaan, Acara yang di dukung Lebih dari 3.000 Guru, Pastor, Suster dan Umat Katolik dari seluruh Indonesia dan Luar Negeri.
Mereka semua bergabung dalam Acara Olahraga Virtual yang diselenggarakan oleh Komunitas Katolik pada Natal Tahun ini dan dapat disalurkan ke Sekolah di Daerah terpencil di Indonesia. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan 17 Uskup yang mengambil bagian dalam Acara Caritas Christmas Cross Challenge 2020 atau 4C.
Acara yang melibatkan Peserta untuk Ikut Serta dalam Jalan-Jalan Bersponsor, Berlari dan Bersepeda selama Sebulan. Acara yang di anggap sebagai Gagasan dari Ikatan Alumni Jesuit Indonesia, Acara tersebut juga didukung oleh berbagai Lembaga Katolik termasuk Caritas Indonesia (Karina) dan KWI. Pada Tanggal 1 Desember, Kardinal Suharyo secara resmi memulai Acara pada Upacara di Gereja Katedral Our Lady of the Assumption di Jakarta.
Kardinal Suharyo mengatakan dalam Upacara yang disiarkan Langsung di YouTube, Upaya itu memiliki beragam Peserta yang ikut Berlari, Berjalan atau Bersepeda, Dari Siswa Sekolah Menengah hingga Orang-Orang berusia hingga 86 Tahun. Pastor Antonius Widyarsono SJ, seorang Pemimpin Upacara, Mengatakan Keterlibatan Rapat, Uskup, Imam dan Biarawati dalam Acara semacam itu, Mungkin Adalah Acara yang Pertama Kali dilakukan di Dunia.
Penyelenggara Acara, Glenn Sebastian mengatakan bahwa Sumbangan telah mengalir sejak 15 November, Jauh sebelum Acara Penggalangan dimulai. Dengan Donasi 50 Ribu, Peserta akan mendapat Satu Poin, Satu Titik sama dengan 1 Km untuk Peserta Lari, 1 Km untuk Pejalan Kaki dan 3 Km untuk yang Bersepeda. Dia mengatakan terdapat 133 Tim masing-masing dengan 30 Peserta, Mereka akan menempuh Jarak yang ditentukan oleh Jumlah Poin yang dihitung dari Uang yang dikumpulkan setiap Hari.
Peserta diperbolehkan Memilih Sendiri Waktu dan Tempat untuk Berjalan atau Bersepeda, Baik secara Individu maupun Kelompok. Sebelum Mereka memulai, Peserta diharuskan Masuk ke Dalam Aplikasi yang dibuat oleh Penyelenggara Acara. Dengan begitu, Penyelenggara dapat Memantau Aktivitas yang mereka lakukan dan Jarak yang Mereka Tempuh.
Sebastian mengatakan, Mereka menargetkan Dana yang terkumpul harus mencapai 11 Miliar dalam Sebulan. Kurang lebih 1.800 Guru dan 180 Sekolah di Daerah Terpencil yang Terkena Dampak Pandemi Covid-19, Mereka akan menerima Bantuan Dana dari acara tersebut. Mungkin Guru di Sekolah Pedesaan dibayar Rendah, Sedangkan Sekolah itu sendiri tidak memiliki Perlengkapan yang Memadai.
Ditambah keadaan karena Virus Korona yang memaksa banyak orang untuk Berjaga Jarak dan menutup Tempat Keramaian. Uskup Agung Palembang, Aloysius Sudarso yang merupakan Ketua Pengurus Caritas Indonesia, Berjanji akan Berjalan Kaki Minimal 4 Km setiap Tiga Hari Sekali. Dia akan melakukan Hal tersebut Sebagai Ucapan Terima kasihnya kepada Para donatur atas Donasi Mereka. Pastor Ignatius Ismartono SJ, yang menjabat sebagai Penasihat di sebuah Kelompok Amal yang menangani Masalah Pekerja Migran Indonesia, Akan mulai Berjalan pada 2 Desember, Dia mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk Berlari setiap Pagi dan akan menempuh Jarak 3 sampai 5 Km.