Perusahaan Konstruksi Indonesia seperti PT. PP Tbk, PT. Wijaya Karya Tbk, dan PT. Bunga Raya Lestari memenangkan Pembangunan Proyek Infrastruktur Perkotaan, dan Pariwisata Mandalika Paket I senilai 940 Miliar. Proyek tersebut berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan diperkirakan Proyek membutuhkan Investasi sebesar 14 Triliun.
Dikabarkan kedua Badan Usaha Milik Indonesia telah menguasai 80% Proyek Infrastruktur, Direktur Utama PT. PP, Novel Arsyad, juga telah menandatangani selaku Pemilik Proyek dengan PT. Pembangunan Pariwisata (ITDC). Pengerjaan Proyek ditargetkan akan selesai dalam 2 Tahun, dan 1 Tahun untuk Masa Pemeliharaan, untuk mendukung perluasan Usaha Bisnis Perseroan di tahun ini.
Pihak penawar berencana melepas Surat Perjanjian Rupiah, dan Kemandirian Uang senilai 2 Triliun, dan Surat utang tersebut akan memiliki Tenor 3 sampai 5 Tahun. PT. PP telah menunjuk PT. Mandiri Sekuritas, PT. Samuel Sekuritas, PT. BRI Danareksa Sekuritas, dan PT. BNI Sekuritas sebagai Penjamin Pendukung Kegiatan Transaksi gabungan dalam Badan Usaha yang Sah.
Selain Mandalika, Pembangunan lainnya berfokus pada Apartemen Cilacap, Apartemen Balikpapan, Gudang Pertamina Balikpapan, dan Proyek Refinery di Balikpapan. Proyek lain yang harus diselesaikan pada Tahun ini adalah Jalan Tol Manado – Bitung, Smelter Alumina, Smelter Kolaka, Pembangkit Listrik di Timor Leste dan Sulawesi Utara, Jalan Tol Semarang – Demak, dan Pelabuhan Baru Makassar.
Perseroan yang mengalami Kontraksi telah memenangkan Kontrak senilai 810 Miliar hingga Bulan Januari, dan PT. PP menargetkan bisa memperoleh Kontrak baru hingga 30,1 Triliun. Sedangkan Wijaya Karya telah mencatatkan Total senilai 3 Triliun dalam 3 seri Surat Perjanjian, dan Sukuk dengan Tingkat Kupon 8,5 – 9,75%, yang berjangka waktu 3 sampai 7 Tahun. Perusahaan yang bertindak sebagai Penjamin Pendukung Pasar adalah PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, dan PT. RHB Sekuritas.
Sedangkan PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menetapkan Peringkat idA Investor dan idA Syariah untuk Partisipasi Keuangan yang akan diterbitkan oleh Penerbit. Manajemen menjelaskan sebagian besar Dana yang diperoleh akan digunakan seluruhnya untuk melunasi Pokok Pinjaman sebesar 2,5 Triliun. ITDC merupakan Pengembang Kawasan Pariwisata Nusa Dua di Bali, dan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Nusa Tenggara Barat.
Menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, Pemerintah menargetkan di Kawasan itu bisa menggelar balap MotoGP 2021. Dalam Rangka pengembangan Kawasan Sirkuit Mandalika di atas lahan seluas 52,5 Hektar, Pembangunan Proyek itu menggunakan Rancangan PreFinanced Project dalam Kawasan Destinasi Wisata Super Prioritas Mandalika.
Sirkuit tersebut memiliki Lintasan sepanjang 4,31 Kilometer, dan merupakan Sirkuit Pertama di dunia yang dibangun dengan tahap Konsep. CEO ITDC, Abdulbar M. Mansoer, mengatakan ITDC Optimistis bekerjasama dengan PT. PP yang akan mendukung percepatan Pengembangan Proyek Nasional Sirkuit Balap Mandalika untuk menggelar Event Dunia MotoGP Indonesia Tahun ini.
Pembangunan Sirkuit Mandalika ditargetkan selesai pada pertengahan Tahun ini, dan Penyelenggaraan MotoGP diharapkan mampu meningkatkan Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Dengan Hal itu Pemerintah berharap Kunjungan dapat memberikan Positioning bagi Indonesia sebagai Destinasi Hiburan Utama dalam Bidang Olahraga Balap di kawasan Asia, dan Acara tersebut akan menjadi Penggerak Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi.
Pemerintah juga telah memberikan Dukungan melalui kementerian Pekerjaan Umum dan BUMN berupa Pembangunan akses jalan sepanjang 17,39 Kilometer, dan Hak jalan selebar 50 Meter dari Bandara Internasional Lombok menuju The Mandalika. ITDC merupakan Perusahaan Negara yang memiliki Bisnis untuk membangun dan mengembangkan Kawasan Pariwisata di Indonesia, dan ITDC adalah Perusahaan yang mempunyai Tugas untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata di luar Bali. Mandalika yang sudah resmi beroperasi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus telah menarik Investasi Lahan Yasan sebesar 18,8 Triliun, dan saat ini The Mandalika sedang dikembangkan sebagai Destinasi Pariwisata kelas dunia dengan berbagai Fasilitas berstandar Internasional.