Setiap Hari Catatan Infeksi Dan Kematian Terus Meningkat, Fasilitas Kesehatan menyebar di Indonesia untuk menghindari Penyebaran Infeksi Covid-19. Pandemi yang melanda selama Sembilan Bulan membuat Indonesia berjuang untuk mengatasi Covid-19, Dengan Rekor Harian banyak yang terinfeksi ketika Penyakit menyebar ke seluruh Nusantara.
Sebagai Negara terpadat keempat di Dunia dengan 270 Juta Orang, Indonesia juga menjadi Negara Terparah di Asia Tenggara dengan Jumlah Kasus yang Terinfeksi dikonfirmasi mencapai 549.508 dan 17.199 Kematian. Setelah Akhir Pekan yang panjang di akhir Bulan Oktober, Menurut Data Pemerintah terdapat 600.000 Kasus yang dicatat Setiap Hari dari orang-orang yang Melanggar Protokol Kesehatan di tempat-tempat Wisata.
Bagaimanapun mengaitkan peningkatan yang terinfeksi tidak hanya karena kurangnya Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Keselamatan, Itulah kritikan untuk Pemerintah karena lebih Peduli pada Ekonomi daripada Kesehatan Masyarakat. Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan Publik tentang Risiko Covid-19 di Facebook, Dia memposting “Sembilan Bulan dalam Pandemi adalah Sembilan Bulan Kesabaran dan Kekuatan kita sebagai Bangsa yang sedang diuji. Jangan pernah Lalai, Jangan pernah Kendur dan Jangan Putus Asa.”
Dia juga telah memerintahkan Tiga Hari Cuti Bersama untuk Natal dan Tahun Baru pada Tanggal 28, 29 dan 30 Desember. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan pada Konferensi Pers Akhir Bulan lalu, Demi mengurangi Penularan Virus, Awal Tahun 2021 Pemerintah harus menjadwalkan Ulang untuk Libur Hari Raya dari 26 hingga 29 Mei hingga Akhir Tahun.
Jakarta, Kota yang berpenduduk 11 Juta Orang, Telah menanggung beban Pandemi dengan 1.166 Kasus Baru yang tercatat, Sehingga Jumlah Total yang terinfeksi di Jakarta menjadi 139.085 Orang. Sebelum Tanggal 29 November, Kasus tercatat melebihi 1.000 Orang setiap hari, Korban Tewas mencapai 2.706 Orang.
Pertemuan Massal oleh Pendukung Ulama Islam, Habieb Rizieq Shihab, Pemimpin Kelompok Front Pembela Islam (FPI) juga telah menimbulkan kemarahan Publik, Pemerintah juga di Kritik terlihat kurang Serius dalam menangani Pandemi. Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, yang telah bertemu dengan Rizieq, Mengatakan pada Hari Selasa bahwa dia telah mengidap Covid-19, Beberapa Hari setelah Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria dinyatakan Positif.
Virus itu telah menewaskan beberapa Pemimpin Daerah dan menginfeksi setidaknya Tiga Anggota Kabinet seperti Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dan Menteri Agama, Fachrul Razi. Pada Hari Senin, Presiden Joko Widodo kembali memerintahkan Para Pemimpin Daerah untuk meningkatkan upaya mereka dalam menangani Penyebaran Penyakit.
Tugas Kepala Daerah adalah melindungi warganya dan Keselamatan Masyarakat harus menjadi Prioritas Utama. Kasus yang meningkat juga membebani Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit, Pada Bulan November tingkat hunian untuk Ruang Isolasi dari 98 Rumah Sakit rujukan di Jakarta telah melebihi 70%, Sementara setengahnya lebih dari 80% Penuh, Sedangkan Lima Belas Rumah Sakit rujukan melaporkan hunian telah penuh.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara juga terpukul parah oleh Pandemi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang diperkirakan menyusut 0,6% menjadi 1,7% Tahun ini. Bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS), mengatakan Tingkat Pengangguran Indonesia telah meningkat ke Level tertinggi sejak 2011 sekitar 2,67 Juta orang menganggur. Data menunjukan Sekitar 29,12 Juta Orang atau 14,2% Pekerja Indonesia telah terkena dampak Pandemi.