Mungkin sebagian Orang pernah mengalami banyaknya Pikiran dalam kehidupan sehari-hari atau Gejala Depresi karena Riwayat Hidup pada Masa Lalu, Keadaan Pikiran seperti itu dapat mengganggu Waktu Istirahat dan bisa menjadi Masalah Tidur yang berkelanjutan jika tidak diatasi. Masalah Tidur Dapat Menjadi Gejala Penyakit bagi Orang dengan Gejala Depresi yang merasa sulit untuk tertidur di malam hari, Mereka juga bisa mengalami rasa Kantuk yang berlebihan di Siang hari atau bahkan akan Tidur lebih lama karena lelah.
Pada saat bersamaan Masalah Tidur dapat memperburuk keadaan yang dapat menyebabkan Putaran Waktu menjadi Negatif, dan sulit untuk dihentikan antara Gejala Depresi dengan Waktu Tidur. Bahkan Keadaan Tidur yang buruk dapat membuat Gejala Depresi semakin Parah pada beberapa Orang, jadi Memahami Hubungan antara Tidur dan Gejala Depresi adalah langkah penting dalam meningkatkan Kualitas Tidur, dan mengelola Pikiran dengan lebih baik.
Keadaan Perasaan yang dirasakan setiap Waktu tetapi bertahan sepanjang hari, tergolong dalam gangguan Situasi Hati yang disebut Depresi Klinis. Hal itu adalah Gangguan Depresi yang mencakup Perasaan Sedih, Kecewa, Putus Asa, Perubahan Emosional, dan Gangguan Mental yang menyebabkan kesulitan dalam Aktivitas sehari-hari. Depresi adalah Penyebab Utama kecacatan Pikiran secara Global dan sudah mempengaruhi sekitar 4,4% Populasi di Dunia, Depresi juga termasuk Masalah Kesehatan Mental paling Umum yang dapat mempengaruhi Tidur dan Kualitas Hidup seseorang secara Dramatis.
1 Faktor Dan Gejala Umum
Sejumlah Faktor yang dapat meningkatkan Risiko dan mengembangkan Kondisi tersebut, biasanya Memiliki Riwayat Depresi Pribadi atau karena Keluarga, Mengalami Tekanan Berat atau Trauma, Efek dari beberapa Obat, dan Memiliki Penyakit tertentu. Neurotransmiter adalah Zat yang membantu Sel Saraf untuk berkomunikasi terkait dengan Depresi, seperti Serotonin, Dopamin, dan Norepinefrin.
Gejala Depresi juga dapat mempengaruhi Perubahan Fisik, Perubahan Suasana Hati, dan Pikiran yang mengganggu Aktivitas normal, misalnya Suasana hati sedih yang terjadi terus-menerus, Merasaan Putus Asa, Merasa tidak berharga, Hilang kesenangan dalam beraktivitas, Penurunan Energi, dan Kesulitan berkonsentrasi. Kebanyakan Depresi lebih sering terjadi pada Wanita, dan setiap Gejala terdapat perbedaan berdasarkan usia Mereka, Wanita lebih sering mengalami Kesedihan dan rasa bersalah, sedangkan Pria hanya mengalami Gejala seperti mudah tersinggung atau merasa Marah.
Gejala Depresi pada anak-anak biasanya terlihat jika mereka berpura-pura sakit atau merasa khawatir orang tuanya akan meninggal, dan Gejala pada Remaja mungkin akan mudah tersinggung atau merasa kesulitan berpikir. Orang yang sedang mengalami Gejala Depresi sangat kesulitan untuk memahami Situasi dirinya sendiri, dan memantau perubahan atau peningkatan diri dari waktu ke waktu.
Orang yang mempunyai Gejala juga dapat berkonsultasi ke Spesialis gangguan tidur untuk membantu menentukan apakah ada gangguan tidur yang mendasari atau tidak, seperti Apnea Tidur atau Sindrom kaki gelisah yang dapat menyebabkan Gejala Depresi. Bentuk Depresi tertentu bervariasi berdasarkan tingkat keparahan Gejala dan Situasi di mana Gejala tersebut terus berkembang, Jenis yang paling terkenal adalah Gangguan Depresi Mayor yang ditandai dengan melibatkan Gangguan Tidur kepada seseorang hampir setiap hari untuk jangka waktu yang lama.
Gangguan Depresi seperti Persisten juga disebut Dysthymia atau Depresi Kronis yang melibatkan lebih sedikit Gejala daripada Depresi berat, tetapi Gejala berlangsung setidaknya selama 2 Tahun, dan 1 tahun pada anak-anak dan Remaja. Periode bebas Gejala apa pun berlangsung tidak lebih dari 2 Bulan, dan Jenis Depresi lain seperti Gangguan Dysphoric Pramenstruasi, dan Gangguan Afektif musiman cenderung datang dan pergi dalam waktu yang lebih singkat, tetapi juga dapat melibatkan Masalah Tidur. Depresi dan Tidur memang sangat erat kaitannya, hampir semua Penderita Depresi mengalami Masalah Tidur.
Dokter mungkin Ragu untuk mendiagnosis Depresi jika seorang Penderita tidak ada keluhan tentang tidurnya, karena Masalah Depresi dan Tidur memiliki hubungan dua arah, bahwa Kurang Tidur dapat mempengaruhi perkembangan Depresi, dan Depresi membuat seseorang lebih mengembangkan Masalah Tidur mereka. Hubungan tersebut dapat membuat kita sulit untuk mengetahui mana yang lebih dulu, Masalah Tidur atau Depresi. Insomnia, Hipersomnia, dan Apnea Tidur Obstruktif termasuk Masalah Tidur yang terkait dengan Depresi.
Diperkirakan 75% Insomnia adalah Masalah yang paling umum terjadi pada Orang Dewasa, sekitar 20% Apnea Tidur Obstruktif, dan sekitar 15% mengalami Hipersomnia. Mungkin kebanyakan orang dengan Depresi hanya di antara Insomnia dan Hipersomnia selama satu Periode, dan Masalah Tidur adalah Hal yang mendorong perkembangan Depresi melalui Perubahan Fungsi Neurotransmitter Serotonin.
Gangguan Tidur dapat mempengaruhi Sistem Stres Tubuh yang mengganggu Ritme Sirkadian, dan meningkatkan kerentanan terhadap Depresi, Meskipun memiliki Efek Dramatis pada Tidur dan Kualitas Hidup seseorang secara keseluruhan, Depresi dapat diobati. Pengobatan dapat Efektif dengan beberapa Terapi Perilaku Kognitif (CBT), seperti Terapi Interpersonal (IPT), CBT untuk Insomnia, dan (CBT-I) adalah jenis CBT yang berfokus pada penanganan Insomnia Kronis.
- Pengobatan dengan Obat : Obat Antidepresan adalah Pengobatan yang Efektif untuk Depresi, Obat ini biasanya membutuhkan waktu sebelum mulai memperbaiki Gejala. Mungkin Penderita perlu mencoba beberapa Antidepresan sebelum menemukan Obat yang tepat, Resep dari dokter dapat memberikan ketepatan obat-obatan ini dan merekomendasikan jenis tertentu.
- Pengobatan dengan Terapi Stimulasi Otak : Ketika Pengobatan dan pendekatan lain tidak Efektif, beberapa orang dengan Depresi mempertimbangkan Terapi Elektrokonvulsif (ECT) atau jenis Stimulasi Otak lain yang lebih baru seperti Stimulasi Magnetik Transkranial berulang (RTM), dan Stimulasi Saraf Vagus (VNS). Perawatan ini bisa Efektif terhadap Penderita tetapi Pengobatan ini hanya diberikan di bawah bimbingan Ahli Profesional terlatih.
Menggabungkan Pengobatan dan Psikoterapi telah menunjukkan tingkat perbaikan yang lebih tinggi daripada melakukan satu pendekatan atau hanya dengan Obat saja. Masalah Tidur adalah Masalah yang meningkatkan Risiko awal munculnya Depresi, dan Masalah Tidur yang terus-menerus dapat menimbulkan Risiko kambuh pada orang yang berhasil sembuh karena Depresi. Selain dengan Pengobatan Penderita juga harus mengambil langkah-langkah untuk Tidur lebih nyenyak yang dapat memberi Efek Positif pada Suasana Hati, Peningkatan kebersihan Tidur jua dapat meningkatkan Kualitas Tidur yang baik.
Hal itu juga merupakan Komponen Umum CBT-I yang dapat memperkuat manfaat Terapi bicara untuk mengubah Pemikiran Negatif tentang Tidur. Mungkin meningkatkan kebersihan Tidur terlihat sedikit berbeda untuk setiap orang, tetapi Hal itu sering kali menjaga Jadwal Tidur yang teratur, Menghabiskan waktu dari Peralatan Elektronik di malam hari, dan Mengoptimalkan Kamar Tidur untuk beristirahat. Selain berbicara tentang Perawatan, Pendekatan, dan Pengobatan untuk Mengatasi Depresi, ada beberapa langkah untuk menghindari Gejala Depresi yang dapat Anda lakukan sendiri:
- Melakukan Olahraga Ringan : Melakukan Latihan seperti berjalan 10 Menit sehari yang dapat meningkatkan Suasana Hati dan Fisik, karena bagi sebagian orang dengan Gejala Depresi ringan hingga sedang, melakukan Olahraga dapat bekerja sebagai Pendekatan Efektif setara Antidepresan.
- Mendapat Dukungan : Mengalami Gejala Depresi bisa membuat Anda merasa terasing dan putus asa, jadi ingatlah Anda tidak hidup sendirian. Cobalah habiskan waktu dengan orang lain untuk bicarakan apa yang sedang Anda alami, dan jangan pernah mengasingkan diri Anda sendiri.
- Berpikir Realistis : Bahkan dengan Pengobatan yang Efektif, Gejala Depresi dapat membaik secara bertahap, cobalah berpikir dengan penuh perhitungan sesuai kemampuan Pikiran Anda, karena Memiliki Gejala Depresi dapat meningkatkan Pikiran yang Negatif dan dapat membuat Anda berpikir Dangkal.
2 Masalah Tidur
Kesulitan Tidur memang mempengaruhi banyak keadaan dan Aktivitas seseorang, Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa Gangguan Tidur, selain Depresi Gangguan ini juga menjadi Faktor yang berkelanjutan dan mungkin bisa menjadi Penyakit jika tidak Segera diatasi, Bagaimanapun Masalah Tidur yang terjadi terus-menerus tidak Baik untuk Kesehatan seseorang:
Insomnia
Insomnia adalah Gangguan yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan Tidur, Gangguan Ini bisa berupa bangun pagi yang terlalu cepat di mana seseorang terbangun beberapa jam lebih awal dan tidak dapat melanjutkan Tidur kembali. Kesulitan memulai atau mempertahankan Tidur sering kali menambah rasa Kantuk yang berlebihan di siang hari, dan secara khusus mengakibatkan Gangguan Fungsional sepanjang hari. Sebelum sampai pada Diagnosis Insomnia Primer, sebaiknya mengesampingkan Penyebab Potensial Gangguan Tidur lainnya, seperti Efek Samping obat-obatan, Penyalahgunaan Zat, Depresi, atau Penyakit lain yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Insomnia Psikofisiologis Kronis atau Insomnia Terkondisi dapat diakibatkan oleh Stresor yang dikombinasikan dengan rasa takut tidak dapat Tidur, Orang dengan Kondisi ini dapat Tidur lebih nyenyak jika tidak berada di tempat tidurnya sendiri. Cara Mengobati Insomnia Kronis adalah dengan Kombinasi penggunaan Obat Penenang Hipnotik atau Antidepresan Penenang, biasanya dilakukan bersama dengan Teknik Perilaku untuk meningkatkan Tidur teratur.
Narkolepsi
Narkolepsi adalah Kantuk yang berlebihan di siang hari termasuk waktu saat Kantuk yang tak tertahankan, Masalah ini dikombinasikan dengan Otot yang tiba-tiba melemah. Kelemahan Otot tiba-tiba yang terlihat pada Narkolepsi dapat ditimbulkan oleh Emosi atau keterkejutan yang kuat. Gangguan Narkolepsi telah digambarkan sebagai Serangan Tidur, dan dapat terjadi dalam keadaan yang tidak biasa, seperti sedang berjalan dan bentuk Aktivitas Fisik lainnya. Cara Mengobati Narkolepsi adalah dengan Obat Stimulan yang dikombinasikan dengan Intervensi Perilaku, seperti Tidur siang yang dijadwalkan secara teratur untuk meminimalkan Potensi Gangguan tersebut pada kehidupan seseorang.
Restless Legs Syndrome (RLS)
RLS adalah Gangguan yang ditandai dengan Sensasi Merayap yang tidak menyenangkan, seringkali terasa seperti berasal dari Tungkai Bawah, tetapi sering dikaitkan dengan Nyeri di seluruh Tungkai. Masalah ini juga sering menyebabkan Kesulitan dalam memulai Tidur, dan Nyeri akan berkurang dengan Gerakan kaki seperti berjalan atau menendang. Kelainan pada Neurotransmitter Dopamin sering dikaitkan dengan Gangguan RLS, dan biasanya Penyedia Layanan Kesehatan sering menggabungkan Obat untuk membantu memperbaiki kelainan Dopamin bersama Obat untuk meningkatkan kelangsungan Tidur dalam Pengobatan RLS.
Apnea Tidur
Apnea Tidur adalah Gangguan Tidur yang Mendengkur dan biasa terjadi dengan Orang yang kurang Tidur dan Kelelahan, mungkin Gangguan ini lebih dari sekadar Kebiasaan yang mengganggu. Penderita Apnea Tidur biasanya membuat Suara terengah-engah atau Mendengus secara berkala, di mana Tidur mereka terganggu. Mereka yang menderita Apnea Tidur mungkin mengalami Kantuk di siang hari yang berlebihan, karena Tidur mereka biasanya terganggu dan mungkin tidak terasa memulihkan.
Pengobatan Apnea Tidur tergantung pada penyebabnya, Jika ada masalah Medis lain, seperti Gagal Jantung Kongestif atau Hidung tersumbat, Apnea Tidur dapat diatasi dengan Pengobatan Tekanan Udara yang diberikan selama Tidur. Dalam bentuk Alat Tekanan saluran Napas Positif yang lembut, dan terus menerus melalui hidung mungkin Efektif dalam pengobatan Apnea Tidur. Gangguan Pernapasan atau Penyumbatan Jalan Napas selama Tidur dapat menimbulkan Komplikasi Kesehatan yang Serius, Penderita harus mendapat Perawatan dari Penyedia Layanan Kesehatan karena Gejala Apnea Tidur harus ditanggapi dengan Serius.
3 Kesimpulan
Pendekatan, Pengobatan memang dapat membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang Masalah Tidur dan cara mengatasinya, Atau Anda dapat pelajari kebiasaan Tidur yang lebih baik. Gangguan Tidur adalah Kondisi yang mempengaruhi seberapa banyak dan seberapa baik Tidur Anda, Penyebabnya berkaitan dari kebiasaan Buruk yang membuat Anda terhindar dari waktu Tidur, dan Masalah Medis yang mengganggu Siklus Tidur.
Jika Anda bisa memilih makanan yang tepat untuk membantu Anda mendapatkan Tidur nyenyak, Anda juga tahu Makanan mana yang membuat Anda sulit tertidur. Beberapa Faktor lain juga dapat mempengaruhi Waktu Tidur Anda, seperti Jam Kerja malam dan beberapa Pekerjaan dengan Waktu Istirahat yang sedikit. Semoga Artikel tentang Masalah Tidur Dapat Menjadi Gejala Penyakit dapat memberi sedikit Informasi bagi Kalian yang sedang mengalami Gangguan Tidur, Jangan lupa bagikan Artikel Kami kepada orang terdekat kalian. Ikuti juga Sosial Media Kami untuk selalu mendapatkan Informasi terbaru, dan Terima Kasih sudah Berkunjung.