Kali ini ekstensif.com akan membahas 7 Komponen Pengapian Sepeda Motor. Pengapian pada sepeda motor sangat penting untuk kelistrikan mesin agar mesin bisa hidup dengan sempuna, sepeda motor atau mobil sudah di lengkapi dengan adanya pengapian yang membuat kinerja mesin berfungsi maksimal. Sistem pengapian adalah rangkaian Elektrikal mesin yang biasa digunakan untuk menghidupkan api pada busi agar pembakaran mesin bisa terjadi.
Dengan mendekatkan sumber arus litrik positif atau negatif tidak menyatu karena melainkan adanya celah untuk terjadinya kosleting pada pengapian tersebut. Apabila tegangan arus positif lebih besar maka arus tersebut bisa meloncati celah, bentuk loncatan listrik akan mewujudkan percikan api. Salah satu jenis dan berbagai macam sistem pengapian adalah pengapian CDI. Dengan mempunyai kendaraan motor bisa melihat karena sistem CDI ini banyak digunakan pada sepeda motor.
1 Pengertian Sistem Pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignition)
Sistem pengapian CDI adalah sebuah rangkaian pengapian pada mesin bensin baik pada mobil ataupun motor yang memanfaatkan penyimpanan arus berteganggan tinggi agar melakukan induksi pada ignition coil. Dibandingkan mobil sistem pengapian ini lebih sering digunakan pada sepeda motor, karena mempunyai bentuk yang lebih simple sehingga cocok di letakan pada sepeda motor yang mempunyai ruang terbatas.
Sesuai namanya sistem pengapian CDI mengunakan capasitor sebagai komponen untama. capasitor berfungsi untuk menyimpan arus yang dilepaskan ke ignition coil.
Sistem pengapian CDI dibagun dua macam yaitu;
- Sistem CDI AC
Sistem ini mengunakan tegangan utama yang bersumber dari spul atau dari altenator mesin. Altenator menghasilkan arus bolak-balik atau ac yang digunakan untuk pengapian CDI. Sebelum masuk capsitor ada komponen yang berfungsi untuk mengubah arus menjadi sistem pengapian DC. - Sistem Pengapian CDI DC
Skema pengapian CDI DC juga sama persis dengan pengapian CDI AC. Hanya saja CDI ini tidak di perlukan lagi komponen rectifier, kerana arus listrik yang di pakai berasal dari autoput atau kiprok yang sudah di serahkan dengan CDI, sehingga memiliki nama yang berbeda, ada dua macam pengapian yang mempunyai komponen dan rangkaian yang sama.
Perbedaan pengapian CDI dengan pengapian lain;
- Sistem pengapian CDI mengunakan metode pengaliran arus bertegangan tinggi untuk menghasilkan autput yang lebih besar. Sementara dengan pengapian biasa mengunakan metode pemutusan arus.
- Sistem ini memilki tingkat keawetan yang lebih baik, karena tidak ada komponen bergesekan yang minim untuk melakukan penyetelan.
2 Cara Kerja Pengapian (CDI)Â Capasitor Discharge Ignition Sepeda Motor
Pengapian CDI memiliki dua jenis berdasarkan sistem kontrol. Pada CDI versi sederhana keberadaan platina masih bisa ditemukan. Platina dalam hal ini bukan berperan sebagai pemutus arus primer melaikan sebagai pengalih arus capasitor. Untuk versi CDI lebih modern yang keberadaan platina digantikan dengan pulser igniter yang mengirim sinyal PWM sesuai dengan timing mesin.
Cara kerja CDI adalah saat kunci kontak sudah dalam posisi on akan terjadi aliran arus dri batrai CDI tersebut, sebelum masuk ke CDI arus batrai akan melewati converter. Maka dari itu tujuannya untuk menaikan tegangan dari batrai hingga 300 volt. Dalam hal ini mesin belum hidup karena pick up koil belum mengirimkan sinyal PWM yang berisi perintah agar mengalirkan arus listrik dengan melakukan discharging.
Dalam fase ini arus batrai masih tertahan dalam capasitor. CDI AC mempuyai arus listrik yang berasal dari spul, saat konci kontak ON tidak ada aliran listrik yang masuk ke dalam CDI tersebut karena spul tidak menghasilkan arus listrik jika mesin tidak dihidupkan. Saat mesin mulai berputar maka pick up coil mengirimkan sinyal PWM dengan frekuensi sesuai RPM mesin. Pulser dengan frekuensi yang dikirimkan ke SCR mendapatkan triger dari pulser igniter SCR yang mengalirkan arus capasitor. Rangkain dari batrai akan terputus, sedangkan dengan rangkaian capasitor akan terhubung dengan ignition coil.
Saat capasitor terhubung dengan ignition coil, tegangan dalam capasitor langsung mengalir dengan cepat menuju kumparan primer ke ignition coil. sehingga akan timbul kemagnetan pada kumparan primer secara tiba-tiba. Karena memiliki tegangan dari capasitor mencapai 300 volt yang dihasilan lebih besar. Kemagnetan akan menginduksi kuparan sekunder sehigga mengasilkan tegangan sehingga 7 kali lebih besar. Auput dari kumparan sekunder akan di kirimkan kebusi untuk menimbulkan percikan api.
Saat SCR tidak mendapatkan triger, arus batrai kembali terhubung untuk mengisi capasitor. Proses ini berlangsung sangat cepat dikarenakan triger yang dikirimkan pulser igniter berlangsung dalam satuan mil secon. Untuk kemajuan dalam pengapian akan di atur oleh motor pada pulser igniter. Motor akan menyesuaikan putaran berdasarkan RPM atau beban mesin agar triger dari pulser igniter bersifat siap digunakan.
berikut ini informasi yang berkaitan dengan komponen-komponen pada pengapian sepeda motor.
3 Accu Atau Aki

Fungsi batrai adalah sebagai penyimpanan arus listrik. Batrai ini tidak diprolitaskan karena kebutuhan sumber listrik akan di penuhi oleh spul. Pada sepeda mtor injetion batrai sudah menjadi komponen yang cukup peting untuk mengatifkan ECCU.
Sistem pengapian CDI DC membutuhkan sumber tegangan searah atau DC yang berasal dari batrai, tanpa adanya tegangan DC CDI tidak berkerja sebagaimana mestinya. Artinya tanpa adanya batrai atau accu sistem pengapian CDI DC tidak dapat berkerja,
Sementara itu untuk sistem pengapian CDI AC tidak membutuhkan batrai didalam sistemnya, tanpa batrai sistem pengapian CDI AC tetap dapat berkerja secara normal. Beberapa sistem kelistrikan lain yang ada pada kendaraan tidak dapat berkerja secara maksimal.
4 Spul Dan Rotor Magnet

Spul magnet atau Altermator merupakan salah satu komponen pada kendaraan yang memiliki fungsi untuk menghasikan arus listrik dan menyuplai kebutuhan tegangan listrik disistem pada kendaraan. Spul magnet merubah putaran dari poros engkol menjadi tegangan listrik bolak balik alternating current (AC). Tegangan yang menjadi komponen kelistrikan serta sistem pengapian CDI AC.
Didalam spul magnet terdapat dua komponen utama yaitu:
- rotor magnet merupakan bagian yang berputar pada spul magnet. Rotor magnet terhubung langsung dengan poros engkol atau dengan kata lain rotor magnet yang berfungsi sebagai flywheel. Rotor magnet bertugas untuk memotong garis gaya medan magnet yang dihasilkan stator agar dapat bertegangan tinggi
- Stator coil atau spul merupakan bagian statis atau diam pada spull magnet. Stator coil terdiri dari lilitan kawat yang menghasilkan energi listrik untuk menyuplai rangkaian kelistrikan pada kendaraan.
5 Pulser Igniter Atau Pick Up Coil

Beberapa orang mungkin lebih familiar dengan kata pick up coil, karena fungsiya sebagai penerima sinyal arus listrik. sinyal arus listrik adalah sinyal yang menujkan timming pengapian mesin. Cara kerja puser igniter ini hampir sama dengan spul, dengan versi lebih yang sederhana. Dalam satu putaran engkol itu hanya terjadi satu kali pemotongan arus listrik yang dikirimkan sebuah sinya PWM yang menunjukan RPM mesin dan timming pengapian. Sinyal ini akan dikirim ke SCR kedalam CDI tersebut.
Sinyal yang dikirim oleh pulser merupakan sebagai penentu waktu agar CDI mematikan listrik sehingga timbul induksi elektromagnet yang dimanfaatkan untuk menghasilakan bunga api pada pengapian. Sinyal pulser juga merupakan tanda posisi piston pada mesin.
6 CDI (Capasitor Discharge Ignition)

CDI bisa dibilang menjadi modul utama dari sistem pengapian. fungsi utama adalah sebagai penyalur tegangan coil melalui prinsip dichange. Didalam CDI terdapat komponen capasitor, dengan adanya capasitor mampu menyerap arus listrik untuk menyimpan dan diserap sehingga mampu melepaskan dengan spontan.
Proses pelepasan arus ini akan di arahkan ke kumparan primer pada koil agar bisa melakukan induksi. Selain capasitor ada juga komponen thrysistor atau SCR yang digunakan sebagai gate discharge. Capasitor discharge ignition merupakan saklar elektronik yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik pada komponen primer koil pengapian. Untuk mengatur hal tersebut maka didalam CDI terdapat kapasitor. Artinya aliran listrik primer koil akan diatur berdasarkan proses pengosongan dan pengisian pada kapasitor.
pengosongan arus listrik dari kapasitor akan dialirkan ke kumparan primer koil supaya terjadi induksi elektromagnet. Pulser mengaktifkan gerbang SCR atau thrystor agar arus listrik sampai ke kumparan primer. Induksi elektromagnet menghasilkan tegangan tinggi yang dimanfaatkan untuk menghasilkan percikan bunga api.
7 Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama sistem pengaian. Saat kunci kontak off atau tidak menyala mesin tidak akan berfungsi walaupun spul mempunyai arus listrik, CDI tidak akan memperoleh arus listrik karena tidak adanya gesekan pada spul. Kunci kontak selalu menjadi bagian utama untuk melakukan awal mengeluarkan arus listrik agar mesin bisa berfungsi maksimal. Kunci kontak juga dapat membuat aliran listrik menjadi lebih responsif untuk membuat kelistrikan berfungsi seperti lampu sean, lampu penerang dan lampu spidometer, dengan ketiga komponen tersebut mengunakan aliran listrik accu dengan aliran listrik sekering.
8 Sekering

Fungsi sekering ini menjadi komponen yang utama pada setiap rangkaian kelistrikan. Karena fungsinya sebagai pengaman rangkaian listrik dari shot to ground atau konsleting. Sekering di pakai untuk melindungi CDI ketika terjadi hubungan singkat arus listrik. Cara kerja sekering adalah memutuskan kawat tipis didalam sekering secara otomatis ketika arus melebihi batas kemampuan sekering yang tertara 10A.
Jika arus listrik mengalir melebihi 10A maka sekering akan putus dan skema kelistrikan akan mati. Sekering merupakan komponen penting yang yang tidak pernah lepas pada sebuah rangkaian kelistrikan. Pada sistem pengapian CDI juga terdapat sekering yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen kelistrikan yang di akibatkan oleh konsleting listrik atau tegangan berlebihan.
9 Busi

Busi berperan sebagai ujung tombak sistem pengapian, fungsi dari busi untuk mengeluarkan percikan api pada ruang bakar yang menjadi skema induksi elektromagnet pada coil. Cara kerja busi adalah mendekatkan elektroda bermutan positif ke masa bermuatan negatif. Karena arus listrik bersifat untuk mencari masa, celah yang didapat hanya 0,8 mm yang timbul loncatan elektron. Jika tegangan elektroda kecil maka loncatan elektron tidak akan terlihat. Tegangan elektroda mencapai hingga 200 Kv, maka loncatan elektron ini akan menjadi percikan api.
10 Kesimpulan
Setiap yang berhubungan dengan listrik pasti akan ada salah tau dari pengapian tersebut, terutama untuk kinerja mesin pasti akan membutuhkan pengapian agar mesin bisa berkerja. Pengapian sangat penting untuk jenis kendaran motor atau mobil. Karena teknologi semkin berkembang dengan cepat maka untuk merubah satuan listrik ke teknoligi canggih sudah digunakan oleh eccu yang di satukan dengan komponen-komponen tersebut.
komponen pengapian akan selalu ada dimasa depan yang akan datang teknologi-teknologi yang semakin berkembang atau akan lebih canggih. tetapi teknologi canggih akan membutuhkan adanya komponen pengapian untuk mengalirkan arus listrik pada mesin yang mengunakan listrik.
Bagaimana menurut kalian tentang 7 Komponen Pengapian Sepeda Motor jika kalian mempunyai saran atau masukan bisa saja langsung komentar pada kolom dibawah ini. Dan jangan lupa untuk mengajak teman atau kerabat kalian untuk mengikuti informasi-informasi terbaru dari ekstensif.com.